Kamis, 17 Desember 2009

Titanoboa












Beberapa ilmuwan di Kolombia telah menemukan fosil monster prasejarah yang diduga sebagai ular terbesar di dunia yang pernah hidup di bumi. Ular yang diberi nama Titanoboa cerrejonensis itu diperkirakan memiliki berat lebih dari 1 ton dan panjang hingga hampir 14 meter.

Beberapa ilmuwan yakin ular ini hidup di bumi sekitar 58 juta hingga 60 juta tahun lalu. Ahli geologi, David Polly, yang memperkirakan ukuran dan bobot Titanoboa berdasarkan posisi fosilnya.

Ukuran ular itu sungguh besar sekali. Namun, tim peneliti masih memikirkan seberapa besar panas bumi dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh ular sebesar itu.

Fosil Titanoboa ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di sebuah tambang batu bara di wilayah tropis Cerrejon, Kolombia. Ular yang sangat besar ini benar-benar mengundang imajinasi, tetapi fakta yang ada telah melampaui fantasi yang ada di Hollywood sekalipun, kata ahli paleontologi, Jonathan Bloch, yang juga terlibat dalam ekspedisi.

Ular yang mencoba mencaplok Jennifer Lopez di film Anaconda tidak sebesar ular yang kami temukan, kata Bloch. Berdasarkan ukuran ular itu, Bloch menjelaskan, tim ilmuwan dapat menghitung temperatur tahunan rata-rata di garis khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun lalu mencapai sekitar 33 derajat celcius, sekitar 10 derajat lebih hangat dibandingkan saat ini.

Ekosistem tropis Amerika Latin saat ini berbeda jauh dibandingkan 60 juta tahun lalu, kata Bloch. Kondisi hutan tropisnya hampir sama dengan saat ini, tetapi temperaturnya lebih panas saat itu dan dipenuhi dengan reptil berdarah dingin yang lebih besar.

Menurut Nature.com, ular adalah jenis hewan poikilotherms (berdarah dingin) yang memerlukan panas dari lingkungan mereka merayap untuk membangkitkan metabolisme. Oleh karena itu, ilmuwan memperkirakan ular raksasa itu hidup di ekosistem tropis Amerika Selatan dengan temperatur yang saat itu tidak berada di bawah 30 hingga 34 derajat celcius.

Sebagian besar populasi ular saat ini terdapat di wilayah tropis Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Temperatur di Amerika Selatan dan Asia tenggara memungkinkan hewan ini berkembang hingga mencapai ukuran besar.

FB buat Mahasiswa jd BODOH









Pengguna Facebook yang masih sekolah berhati-hatilah! Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.

Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State University tersebut. Namun penulis laporan mengatakan, laporannya hanya memperlihatkan kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dan menurunnya nilai-nilai yang Anda peroleh di sekolah.

Faktanya, jika Anda pengguna Facebook, kemungkinan besar Anda selalu ingin mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-teman Anda. Kenikmatan semangkuk baso, asyiknya irama jazz, foto-foto pesta teman-teman dekat Anda, dan pertanyaan-pertanyaan yang berharap mendapatkan komentar karena Anda ingin memastikan seseorang di jaringan pertemanan Anda sedang membaca tulisan Anda memang sangat menggoda hati dan juga menyita waktu Anda. Akhirnya, Anda mungkin terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas.

Untunglah bukan itu yang dilaporkan oleh peneliti Ohio State University. Namun disebutkan bahwa 65% mahasiswa setiap hari mengakses Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu jam di laman tersebut. Yang menarik, 79% dari pengguna Facebook merasa bahwa menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian.

“Ini ibarat perbedaan antara dapat nilai A dan B,” kata Aryn Karpinski, peneliti Ohio State yang menanyai 219 mahasiswa untuk penelitiannya.

Sumber : http://tekno.kompas.com

Rabu, 09 Desember 2009

Konsep Jaringan Syaraf Tiruan










Pemodelan dengan algoritma jaringan syaraf tiruan, dapat diguinakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang sering kita jumpai dalam kehidupan. Jaringan Syaraf Tiruan adalah suatu system pengolahan informai yang cara kerjanya menirukan cara kerja jaringan syaraf manusia. Aplikasi yang dapat diselesaikan dengan jaringan syaraf tiruan ukup banyak antara lain penenalan suara, pengenalan pola, system control, diagnosa suatu penyakit dalam bidang kedokteran, segmentasi dan pengolahan citra.
Jaringan syaraf tiruan tersusun atas beberapa element pemroses, yaitu: neuron, unit, sel atau node, yang saling terhubung dalam bentuk directed graph melalui jalur sinyal searah yang disebut dengan koneksi. Dalam jaringan syaraf, struktur pengolahan informasi akan mengikuti bentuk grafik terarah dengan beberapa definisi sebagai berikut:
a. Node pada graph disebut dengan elemen pemroses (processing element).
b. Ling pada graph diosebut denga koneksi.
c. Setiap PE dapat menerima sejumlah input.
d. Setiap elemen pemroses dapat memiliki beberapa output.
e. Setiap elemen pemroses memiliki memori local.
f. Setiap elemen pemroses memiliki fungsi transfer (transfer function) yang dapat menggunakan dan mengubah isi memori local, memakai sinyal output dari processing element.
g. Sinyal dari input dari luar system saraf tiruan yang menuju system tersebuut datang dari hubungan-hubungan yang berasal dari dunia luar system.

2. Architecture Jaringan Syaraf Tiruan
Suatu jaringan syaraf minimum tersusun atas input layer dan output layer. Dalam beberapa tipe jaringan diantara input layer dan output layer terdapat hidden layer. Hal ini berarti bahwa semua neuron pada input layer akan berhubungan ke semua neuron dalam hidden layer yang selanjutnya setiap unit dalam hidden layer nantinya akan dihubungkan ke semua neuron di output layer. Pada setiap layer biasanya neuron mempunyai fungsi aktivasi serta pola hubungan ke neuron lain yang sama.
Berdasarkan jumlah layer jaringan dapat dibedakan single layer dan multilayer. Gambar 1 menunjukkan jaringan yang berbentuk single layer, Yaitu jaringan yang mempunyai satu layer saja. Sedang kan gambar 2 menunjukkan jaringan yang berbentuk multilayer, yaitu jaringan yang terdiri lebih dari satu layer.

Sumber : http://angkringan.or.id